BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Senin, 24 Januari 2011

Journal 52 : ♥ My SeoulMate :)

hello!! how are you all today?? :D
I have a story to you all!
Today, I just had got a novel from my favorite author, Lia Indra Andriana! :) and the title is...
jengg! jengg! jengg! "SeoulMate" !

SeoulMate :)

and you know what? The cover and the paper is soo good! different from others! ^^ I like it~~!
eemm.. but I haven't read it yet, so I'll just tell the sinopsyst, and if I had read it, I'll post the review soon! :)

Judul : SeoulMate
Genre : Romance, comedy, fantasy
Tebal : 300 hlmn
Harga : Rp. 45.000 (belum termasuk ongkos kirim dengan tiki)
Terbit : Januari 2011

Novel ini belum terbit, tapi buat kamu yang mau PO, boleh,kok..
Pre-Order SeoulMate dibuka mulai hari ini sampai tanggal 30 Januari 2011
Pin lutuu ^^
Bagi yang PRE-ORDER, akan mendapat SeoulMate bertanda tangan + pin. Pemesanan setelah tanggal 30 Januari hanya akan mendapat tanda tangan penulis. (Kalo di toko buku, ga dapet apa2)
www.theseoulmate.com
Ongkos Kirim beberapa kota:
Jakarta 5000
Bogor 10.000
Bandung 7000
Surabaya 10.000
Menado 26.000
Palembang 11.000
Cirebon 7000
Lampung 10.000
Medan 17.000
Malang 14.000

Oke, deh..kita mulai aja sinopsisnya :
cover back and front SeoulMate ^^
SeoulMate

Ketika kenyataan menentangmu untuk terus berharap

Sebuah harapan untuk bertemu kembali dengan seorang pria telah memaksa Kim Sun menggunakan kemampuannya berkomunikasi dengan hantu. Ia memutuskan menjadi mate dan bergabung dalam sebuah organisasi ‘penyalur hantu’ bernama SeoulMate yang menerima proposal permintaan bantuan dari manusia. 

Sebagai mate, ia bertugas menjaga serta membantu soul atau hantu yang bergabung dalam SeoulMate untuk melaksanakan proposal dari para klien SeoulMate.

Tak disangka, Sun ditugaskan menjaga soul yang amnesia! Hantu baru ini sama sekali tidak mengingat kehidupan manusianya dan terus mendesak Sun untuk membantu menemukan asal-usulnya. Sun tidak habis pikir bagaimana dia dan Jang—nama yang dia berikan untuk soul-nya—dapat menyelesaikan proposal klien jika mereka selalu bertengkar.

Namun, semuanya berjalan di luar dugaan. Tanpa disadari, sengatan-sengatan perasaan aneh yang disebut cinta itu mulai tumbuh antara Sun dan Jang.

Pada saat yang hampir bersamaan, sebuah kenyataan menghadapkan Jang kepada pilihan, antara tetap menjadi soul yang menjalin cinta abnormal dengan Sun atau menuju tempat yang wajar bagi para hantu dan menghilang dari kehidupan gadisnya….





Finish!! :) and next is comment from my other favorite author, Orizuka ^^
"SeoulMate makes us don't stop to hope to find our soulmate. A cute love story between two different worlds." Orizuka, the author of "Summer Breeze" and "Fate"
If you like it and interested to read, just buy and PO it NOW! If not, you'll be LATE! :D hahaha


It's me with my SeoulMate :)
Regards,
Tiara Putri Ramadhani
a.k.a. Mutiara Putri ^^


Journal 51 : My Blog ^^

http://suju-novelist.blogspot.com/

Minggu, 23 Januari 2011

Journal 50 : Review Film --> Hello, Stranger! from Thailand

HELLO, STRANGER!
Directed By : Banjong Pisanthanakun

          Sutradara film ini Banjong pisanthanakun sebelumnya lebih dikenal sebagai sutradara film horror. Bersama rekannya Parkpoom wongpoom ia sudah menghasilkan horror fenomenal SHUTTER (yang seperti biasa project remake nya di buat hancur-lebur jadi jelek luar biasa oleh Holliwood), dan kemudian diikuti pula dengan kesuksesan film horror kolaborasi kedua mereka yang berjudul ALONE.

      Baru pada saat membuat anthology horror yang juga sukses besar "Phobia" , mereka mulai bekerja sendiri-sendiri. Parkpoom setia dengan pakem horror nya, sedangkan Banjong mulai menunjukkan passion nya yg sesungguhnya dibidang komedi dengan menghasilkan segmen horror-comedy berjudul IN THE MIDDLE yang sukses paling mencuri perhatian dari semua segment dalam film Phobia.
      Kemudia ia pun mengulangi kesuksesannya lagi saat menggarap segment IN THE END dalah sequel film itu Phobia-2, yang jujur saja menurut Saya pribadi jika tayang terpisah dengan film lain dalam anthology ini, IN THE END bisa saja disebut sebagai salah satu film pendek terbaik yang pernah saya tonton. Totally Hilarious, tapi dilain sisi juga sangat satir menyindir pakem film horror saat ini. Sungguh Brilliant!

      Maka pada saat mengetahui kalau Banjong akan menggarap film non-horror pertamanya dengan genre romantic-comedy, aku jadi salah satu yang paling tidak sabar menunggu karya terbarunya ini.

      Dari produser yang sama yang membuat film RomCom terlaris di Thailand tahun lalu Bangkok (Traffic) Love Story, sepertinya kulaitas Hello Stranger sebagai RomCom yang at least pasti menghibur sudah tidak diragukan lagi.

Uploaded with ImageShack.us

      HELLO STRANGER bercerita tentang seorang cowok annoying ( yang mungkin akan jadi salah satu cowok paling tidak ingin ditemui di dunia nyata oleh para cewek) saat ikut tour ke Korea, tanpa sengaja bertemu dengan seorang cewek asal Thailand juga yang begitu menggilai serial tv Korea. Karena kejadian yang tidak mereka duga, ahirnya mereka dengan terpaksa menghabiskan liburan di Korea itu bersama, melewati rentetan kejadian gila-gilaan, dan sepakat untuk tidak saling mengenalkan nama masing-masing. Yeah.. sampai ahir cerita penonton tidak diberitahu nama kedua tokoh kita ini.
      Sudah bisa ditebak, timbul cinta diantara dua karakter yang sangat berbeda ini. Lantas apakah hubungan mereka akan happy ending? Tunggu kejutan di ahir kisah... :)

      Kalau dilihat dari plot nya, sepertinya tidak ada yang istimewa dalam film ini, plot nya khas RomCom. Boys meet girls, they fallin love, and then... happy ending? .
      Tapi tunggu dulu, film ini ternyata tidaklah se-simple itu.
      Hello Stranger punya keunggulan yaitu muatan satir yang sangat kental. Film ini sangat jelas ‘menampar' kultur para masyarakat Thailand (khususnya anak-anak muda Thailand) sekarang yang terlalu meng-agung kan dan ter-invasi pop-kultur dari Korea dan nyaris melupakan kultur asli dari Negara mereka sendiri.
      Jika di Indonesia sendiri, tayangan televisi kita di-invasi oleh sinetron-sinetron busuk, pertelevisian di Thailand sendiri lebih beruntung, saat ini gencar di invasi oleh serial televisi dari Negara Korea, yang jika dibandingkan dengan sinetron kita tentunya seperti langit dan bumi dalam hal production value.
      Tapi karena kadar nya sudah telalu berlebihan, dan nilai-nilai tradisi di Thailand juga nyaris bergeser digantikan oleh kultur Korea, Menurut kabar yang kudengar, sutradara film ini punya kegelisahaannya sendiri dan dengan berhasil ‘menyindir' dan ‘menampar' keras dengan dialog-dialog maupun adegan di Hello Stranger yang benar-benar membuat penonton (khususnya yang paham akan issue ini) terbahak-bahak tapi dilain sisi juga ‘tertampar'.

      Karakter yang pro serial korea diwakili oleh sang cewek, dan yang apatis akan hal tersebut diwakili oleh sang cowok. Complete! Serial Korea hits seperti Coffee Prince, Princess Hours, dan Winter Sonata, tidak luput kena sindiraan dan jadi joke segar di film ini.

      Kelebihan dari Banjong adalah dia mampu membuat joke2 yang benar-benar fresh dan orisinil. Nyaris semua adegan yang memang ditujukan untuk komedi, berhasil membuat Saya dan penonton lain terbahak-bahak di tiap menit nya. Tunggu sampai kalian lihat adegan saat sang cowok memparodikan serial Winter Sonata di patung actor korea terkenal Bae Yoong Jun. Saya nyaris tidak bisa berhenti tertawa saat melihat scene itu. Dan menyebut beberapa scene komedi yang memorable di film ini buat Saya sangat susah disebutkan... saking banyaknya.

Uploaded with ImageShack.us

      Kelebihan lain dari film ini tentunya juga terletak pada acting dua karakter sentralnya. Sang cowok ("Ter" Chantavit Thanasevi dari film horror sukses Coming Soon) dan sang cewek ( aktris pendatang baru "Noonaa" Neungtida Sophon) menunjukkan chemistry yang luar biasa. Akting mereka sangat meyakinkan, dan tabrakan kedua karakter ini sungguh menggemaskan sehingga kita sebagai penonton sanggup terhanyut dalam emosi mereka berdua. Melihat kegemilangan acting mereka bukan mustahil mereka akan menjadi next rising star di Thailand.
      Selain unsur happy-happy-joy-joy tadi, layaknya RomCom lain, film inipun punya momen-momen yang memancing airmata, khususnya seperempat durasi ahir. Cukup berhasil, tapi untuk part yang satu ini, Thailand sepertinya masih perlu belajar banyak dari sineas korea yang memang paling handal dalam memeras airmata penontonnya.

      Satu lagi, entah mengapa aku merasa film ini sangat mirip dengan RomCom masterpiece "My Sassy Girl". Aku malah merasa film ini seperti My Sassy Girl dengan karakter gender yang dibalik. Plot karakter yang ‘tanpa nama' , dan bahkan beberapa adegan sangat mirip, tantangan-tantangan sang cewek, scene gila-gilaan di bar, sepatu high heels, mabuk di hotel, its so... My Sassy Girl!
      Entah itu ditujukan Banjong untuk homage, atau memang Banjong juga begitu ter-influence dengan film yang jadi benchmark di dunia sinema RomCom Korea itu, tapi seperti yang selalu aku bilang sebuah homage selama berhasil diramu dengan fresh dan malah bisa dibuat lebih baik dari objek homage nya, aku sebagai penonton sama sekali tidak merasa terganggu karena nya.

      Ditengah keringnya RomCom yang fresh dan berkualitas dan generic dari segi tema, HELLO STRANGER adalah paket lengkap contoh sebuah RomCom yang berhasil, sangat berhasil malah menurut Saya. Plot nya tidak melulu berfokus pada cinta-cintaan karakternya saja, tapi juga ada message yang ingin disampaikan. Sukses menggabungkan romansa yang sweet dengan sindiran issue yang update. Joke-joke nya fresh dan dengan sukses sangat-sangat menghibur penontonnya.

Uploaded with ImageShack.us

Aku udah nonton ini film dari minggu kemarin, yaahh meskipun aku tahunya udah dari setaon yang lalu! haha :D
Enjoy it, guys! :)
Source: http://bicarafilm.com/baca/2010/09/08/hello-stranger-thailand-2010.html/

Journal 49 : Super Junior - Sorry Sorry

Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo

Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby

Shawty Shawty Shawty Shawty
Nuni busyeo busyeo busyeo

Sumi makhyeo makhyeo makhyeo
Naega michyeo michyeo baby

Baraboneun nunbit soge
Nunbit soge naneun machi

Naneun machi mwoe hollin nom
Ijen beoseonajido motae

Georeooneun neoui moseup
Neoui moseup neoneun machi

Nae simjangeul barpgo wannabwa
Ijen beoseonajido motae

Eodil gana dangdanghage
Utneun neoneun maeryeokjeok

Chakhan yeoja ilsaegiran
Saenggakdeureun bopyeonjeok

Dodohage geochim eopge
Jeongmal neoneun hwansangjeok

Dorikil su eobseulmankeum
Nege ppajyeo beoryeosseo

Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo

Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby

Shawty Shawty Shawty Shawty
Nuni busyeo busyeo busyeo

Sumi makhyeo makhyeo makhyeo
Naega michyeo michyeo baby

Ttanttan ttanttada tta ttaranttan
Ttanttan ttanttada tta

Nege banhaebeoryeosseo baby
Ttanttan ttanttada tta ttaranttan

Ttanttan ttanttada tta ttarappappara
Hey girl gir gir gir gir gir girl I

Nunmantteumyeon ni saenggak Hey girl
Janakkaena sasil neo hana bakke anboyeo

Malhaebwa ni mame naega
Malhaebwa jari jabanneunji

Malhaejwo naege malhaejwo
Naneun babo babo babo

Jubyeon saramdeureun malhae
Naega neomu jeokgeukjeok

I sesange geureon saram
Eodi handurinyago

Geugeol molla geunyeol molla
Sigihamyeo haneun mal

Naega bureopdamyeon geugeon
Geudaedeuri jineun geo

Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo

Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby

Shawty Shawty Shawty Shawty
Nuni busyeo busyeo busyeo

Sumi makhyeo makhyeo makhyeo
Naega michyeo michyeo baby

Ttanttan ttanttada tta ttaranttan
Ttanttan ttanttada tta

Nege banhaebeoryeosseo baby
Ttanttan ttanttada tta ttararara

Ttanttan ttanttada tta ttarappappara

Let's dance dance dance dance
Let's dance dance dance dance

Let's dance dance dance dance
Dance dance

Hey ije geuman naege wajullae
Jeongmal michil geotman gata yeah

Nan neoman saranghago sipeo
Jeoldae dasi hannun pal saenggak eobseo hey

Aeiniragiboda chingugateun
Naega doego sipeo

Neoui modeun gomin seulpeum
Hamkke ganjikhagopa

Dasi eobseul mankeum mankeum
Neoreul neomu saranghae

Naega baran saram niga baro geu
That that that girl

Sorry Sorry Sorry Sorry
Naega naega naega meonjeo

Nege nege nege ppajyeo
Ppajyeo ppajyeo beoryeo baby

Shawty Shawty Shawty Shawty
Nuni busyeo busyeo busyeo

Sumi makhyeo makhyeo makhyeo
Naega michyeo michyeo baby

Journal 48 : Love Quote

In the arithmetic of love,
ONE plus ONE equals EVERYTHING,
and
TWO minus ONE equals NOTHING

-Anonymous

Journal 47 : Demi Lovato - Can't Back Down

We can’t
We can’t back down (x4)
Not right now
We can’t back down
Not right now
We can’t back down
We can’t back down
Don’t close your eyes
We’re all in this together
Wherever we draw the line
We’re not gonna straddle across it
Or lose it
We can’t back down
There’s too much at stake
This is serious
Don’t walk away
We can’t pretend it’s not happening
In our backyard
Our own home plate
(No way)
We’ve been called out
(We’ve been called out)
Do you hear your name?
(Yeah)
I’m not confused
Let’s win this thing
(Let’s do it)
We can’t back down
There’s too much at stake
Don’t walk away
Don’t walk away, yeah
Don’t get me wrong
I don’t like confrontation
I’d rather we all just get along
Music should be undivided, united
We can’t back down
There’s too much at stake
This is serious
We can’t pretend it’s not happening
In our backyard
Our own home plate
(No way)
We’ve been called out
(We’ve been called out)
Do you hear your name?
(Yeah)
I’m not confused
Let’s win this thing
(Let’s do it)
We can’t back down
There’s too much at stake
Don’t walk away
Don’t walk away, yeah
We got a situation that we can’t ignore
‘Cause ignorance is not bliss
We don’t have to take this, no
With every big decision
Comes an equally important share of the risk
We gotta take this
We can’t back down
There’s too much at stake
This is serious
Don’t walk away
We can’t pretend it’s not happening
In our backyard
Our own home plate
We’ve been called out
Do you hear your name?
I’m not confused
Let’s win this thing
We can’t back down
There’s too much at stake
Don’t walk away
Don’t walk away, yeah
We can’t back down
We can’t back down
Not right now
We can’t back down

Journal 46 : Yesung (Super Junior) – It Has To Be You (OST Cinderella’s Sister)

oneuldo nae gieogeul ttarahemaeda
i gil kkeuteseo seoseongineun na
dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba
naneun tto i gireul mutneunda
neol bogo sipdago
tto ango sipdago
jeo haneulbomyeo gidohaneun nal
niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan
geurae nan neo hanaman saranghanikka
na du beon dasineun
bonael su eopdago
na neoreul itgo salsun eopdago
niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan
geurae nan neo hanaman saranghanikka
nae meongdeun gaseumi
neol chajaorago
sorichyeo bureunda
neon eodinneungeoni
naui moksori deulliji annni
naegeneun
na dasi sarado
myeot beoneul taeeonado
harudo niga eobsi sal su eomneun na
naega jikyeojul saram
naega saranghal saram nan
geurae nan neo hanamyeon chungbunhanikka
neo hanaman saranghanikka
cr: 7lotus@soompi

Journal 45 : Wonder Girls - Nobody

You Know I still Love You Baby.
And it will never change.

I want nobody nobody But You, I want nobody nobody But You
nan dareun sarameun sirheo niga animyeon sirheo
I want nobody nobody nobody nobody

nan sirheunde wae nal mireonaeryeogo hani jakku naemareun deutji anko
wae ireoke dareun namjaege nal bonaeryeo hani eotteoke ireoni

nal wihae geureotan geu mal
neon bujokhadaneun geu mal
ijen geumanhae neon nareul aljanha wae wonhajido annneungeol gangyohae

I want nobody nobody But You I want nobody nobody But You
nan dareun sarameun sirheo niga animyeon sirheo
I want nobody nobody nobody nobody

I want nobody nobody But You I want nobody nobody But You
nan dareun sarameun sirheo niga animyeon sirheo
I want nobody nobody nobody nobody

nan joheunde nan haengbokhande neoman isseumyeon dwae deo baralge eomneunde
nugul mannaseo haengbokharan geoya nan neol tteonaseo haengbokhal su eobseo

nal wihae geureotan geu mal
neon bujokhadaneun geu mal
lyricsalls.blogspot.com
mari an doeneun mariran geol wae molla niga eobsi eotteoke haengbokhae

I want nobody nobody But You I want nobody nobody But You
nan dareun sarameun sirheo niga animyeon sirheo
I want nobody nobody nobody nobody

I want nobody nobody But You I want nobody nobody But You
nan dareun sarameun sirheo niga animyeon sirheo
I want nobody nobody nobody nobody

I don't want nobody body body.I don't want nobody body
naneun jeongmal niga animyeon niga animyeon sirtan mallya a~

I want nobody nobody But You I want nobody nobody But You
nan dareun sarameun sirheo niga animyeon sirheo
I want nobody nobody nobody nobody

I want nobody nobody But You I want nobody nobody But You
nan dareun sarameun sirheo niga animyeon sirheo
I want nobody nobody nobody nobody

RAP)
Back to the days when we were so young and wild and free
modeunge neomuna kkumman gatatdeon geuttaero doragago sipeunde
wae jakku nareul mireonaeryeo hae
Why do you push me away.
I don't want nobody nobody
Nobody nobody but you.

Rabu, 19 Januari 2011

Journal 44 : How Did I Fall in Love With You? - Backstreet Boys

Remember when, we never needed each other
The best of friends like
Sister and Brother
We understood, we'd never be,
Alone

Those days are gone, now I want you so much
The night is long and I need your touch
Don't know what to say
I never meant to feel this way
Don't wanna be
Alone tonight

chorus:
What can I do, to make it right
Falling so hard so fast this time
What did I say, what did you do?
How did I fall in love with you?

I hear your voice
And I start to tremble
Brings back the child that, I resemble

I cannot pretend, that we can still be friends
Don't wanna be,
Alone tonight

chorus:
What can I do, to make it right
Falling so hard so fast this time
What did I say, what did you do?
How did I fall in love with you?

Bridge:
Oh I wanna say this right
And it has to be tonight
Just need you to know, oh yeah

I don't wanna live this life
I don't wanna say goodbye
With you I wanna spend
The rest of my life

chorus:
What can I do, to make it right
Falling so hard so fast this time
What did I say, what did you do?
How did I fall in love with you?

What can I do, to make it right
Falling so hard so fast this time
Everything's changed, we never knew

How did I fall,
in love ,
with you?

Journal 43 : I Want It That Way - Backstreet Boys

You are my fire
The one desire
Believe when I say
I want it that way

When we are two worlds apart
Can't reach to your heart
When you say that I want it that way

Tell me why
Ain't nothing but a heartache
Tell me why
Ain't nothing but a mistake
Tell me why
I never wanna hear you say
I want it that way

Am I your fire
Your one desire
Yes I know
It's too late
But I want it that way

Tell me why
Ain't nothing but a heartache
Tell me why
Ain't nothing but a mistake
Tell me why
I never wanna hear you say
I want it that way

Now I can see that we're falling apart
From the way that it used to be, yeah
No matter the distance I want you to know
That deep down inside of me

You are my fire
The one desire
You are (You are)

Don't wanna hear you say
Ain't nothing but a heartache
Ain't nothing but a mistake
(Don't wanna hear you say)
I never wanna hear you say
(Oh yeah)
I want it that way

Tell me why
Ain't nothing but a heartache
Tell me why
Ain't nothing but a mistake
Tell me why
I never wanna hear you say
(Don't wanna hear you say)
I want it that way

Tell me why
Ain't nothing but a heartache
Ain't nothing but a mistake
Tell me why
I never wanna hear you say
(Don't wanna hear you say)
I want it that way

Cause I want it that way..

Minggu, 02 Januari 2011

Journal 42 : Cerpen made by ME as tiaramadhani part 7 :)


Bersamamu
Oleh: tiaramadhani
Sinar matahari sore membangunkanku dari mimpi panjang. Pelan-pelan aku membuka mata, dan menyadari ada sesuatu yang aneh. Sesosok cahaya putih keemasan berdiri di sampingku. Aku terlonjak kaget dan bergerak menjauh.
Pelan kuamati sosok itu, dan aku menjerit. Aku melihat sosok Kayla berdiri di sana. Sedang tersenyum ke arahku.
"Kay.. Kayla...?" tanyaku masih tak percaya. Kayla 'kan sudah meninggal, tapi kenapa..
Sosok Kayla tersenyum dan melayang mendekatiku. Aku bergerak mundur.
"Jangan takut, aku tak akan menyakitimu," ucap sosok Kayla itu.
Aku pun berhenti bergerak mundur. "A.. ada apa..?" tanyaku takut-takut.
Sosok Kayla tersenyum. "Lama tak berjumpa, Keyra, sahabatku."
"A.." aku ingin mengucapkan sesuatu, namun tak jadi.
"Key, aku datang ke sini tak ada maksud apa-apa. Tak ada maksud menyakiti ataupun menakutimu. Jadi, kalau kamu ketakutan, aku minta maaf." katanya.
"Bukan kok!" sergahku cepat. "Bukan! Bukan kamu yang seharusnya minta maaf! Harusnya yang minta maaf itu aku, Kay! Aku!" sahutku dan mulai menangis lagi.
"Aku... sudah menuduh kamu yang bukan-bukan dan tak mau memercayaimu. Padahal, kamu adalah sahabat terbaikku.." isakku.
Kayla tersenyum mendekat dan berbisik. "Sudah, lupakanlah... tak usah menangis,"
"Tapi..."
Kayla menyentuh bibirku menahanku agar tak bicara.
"Key, aku datang ke sini untuk menyampaikan sesuatu. Aku ingin.. kamu terus hidup demi diriku. Jangan sesali apapun yang telah terjadi, karena bagaimanapun kamu nggak akan bisa memutar waktu. Satu hal lagi, ingatlah selalu bahwa aku akan selalu hidup bersamamu di hatimu sampai kapanpun. Ingatlah, kita akan selalu bersama. Aku akan selalu bersamamu..." Kayla mengatakannya sambil tersenyum manis penuh rasa damai.
Sesaat kemudian, sosok Kayla memudar dan berubah menjadi cahaya pendar-pendar yang bertebaran indah. Lalu, dia melingkari pergelangan tanganku dan membentuk sebuah gelang perak yang sekarang melingkar di tanganku.
Aku terpana dan tersenyum. "Terima kasih, Kayla. Aku akan terus bersamamu.."

 
5 tahun kemudian...
Aku melangkah pelan meninggalkan tempat itu. Sambil terus menatap gundukan tanah bertuliskan, TELAH WAFAT, KAYLA ANINDHITA, LAHIR: 23 MEI 1973, WAFAT: 15 DESEMBER 2004.
Di sanalah Kayla berbaring dengan damai. Sampai sekarang, aku masih terus mengenangnya, dan sampai sekarang pun, gelang itu masih terus melingkar di tanganku. Tak pernah lepas sampai kapanpun.
Hingga ajal menjemputku kembali kepada-Nya dan berjumpa lagi dengan Kayla...

 
-SELESAI-

 
Palembang, 23 Mei 2010
Oleh: Tiara Putri Ramadhani

Journal 41 : Cerpen made by ME as tiaramadhani part 6 :)


Bersamamu
Oleh: tiaramadhani
Seminggu setelah kematian Kayla. Aku mendatangi rumahnya yang sekarang sepi tak berpenghuni karena seluruh keluarganya telah pindah. Tak sanggup menempati rumah yang penuh kenangan akan Kayla.
Rumah besar itu sekarang kosong tak berpenghuni. Suram. Sepi. Senyap. Tak ada tanda-tanda kehidupan. Bahkan, belum ada yang mau membeli rumah itu semenjak seminggu yang lalu saat dijual.
Aku berjalan pelan dan memasuki rumah itu. Melewati lorong-lorong rumah, menatap dinding-dinding dingin yang suram. Hingga aku tiba di depan sebuah kamar. Kamar yang penuh akan kenangan. Kenangan saat bersama Kayla dahulu. Mataku berkaca-kaca.
Pelan kubuka pintu kamar dan menatap ruangan itu. Kosong melompong. Tak ada barang-barang yang tertinggal, hanya dipan kasur yang masih setia menanti kepulangan pemiliknya. Juga sebuah kasur kecil di atasnya. Barang yang lain tak berubah dan banyak yang sudah dibuang.
Aku melangkah pelan ke arah pinggiran kasur dan merenung. Betapa banyak waktu yang dihabiskan Kayla di sini dalam menghadapi sisa waktunya. Melawan penyakitnya, radang pankreas atau biasa disebut panchreachitis.
Pelan-pelan aku duduk di pinggir kasur, dan kakiku menyentuh sesuatu. Aku melongok dan kulihat ada sebuah buku kusam dan berdebu di bawah sana. Kuambil dan terpana. Sebuah diary. Diary milik Kayla.
Pelan kubuka dan terkejut menatap isinya. Halaman depan tertulis, "Untuk Sahabatku, Arsita Rizkeyra". Antara ragu dan penasaran aku ingin membacanya. Akhirnya, rasa penasaran mengalahkanku. Aku pun membacanya dan mulai menangis.
Segala perasaan Kayla tercurah di sana. Mulai dari perkenalan kami hingga rahasia tentang Rey dan dirinya.
Ternyata selama ini Rey telah membohongiku. Dia mendekatiku untuk mendapatkan Kayla, dan dia menyatakan suka pada Kayla bahkan saat kami masih pacaran. Kayla yang dengan halus menolaknya, diancam Rey untuk pacaran dengannya, kalau tidak dia akan menyakitiku. Kayla yang tak ingin aku terluka pun terpaksa melakukannya. Namun, akhirnya dia sadar bahwa itu juga salah dan berniat menghentikannya. Akan tetapi, Rey tak mengizinkannya dan mengancam akan membungkam mulut Kayla. Kayla mengatakan bahwa ia tidak takut dan menantang Rey. Rey pun akhirnya menyerah dan pergi, namun Kayla sekarang di jembatan kebimbangan. Sekarang dia ada di antara dua pilihan, menceritakanku tentang Rey atau tetap menyimpannya agar aku tak terluka. Namun, dia tetap mengatakannya padaku meskipun dia tahu bahwa dia akan dibenci olehku. Namun, dia tak menyangka bahwa jawabanku akan seperti itu, dia terluka dan sangat sedih. Sehingga dia menjadi sakit dan penyakit lamanya pun kambuh. Kayla terbaring sakit selama beberapa hari. Berganti-gantian teman sekelasnya datang, namun dia tak pernah mendapati diriku datang. Dia merasa sangat sedih, namun dia sangat yakin bahwa suatu saat aku akan datang. Akan tetapi, hingga batas waktunya tiba, dia juga belum mendapati diriku datang menjenguk. Kayla sudah pasrah pada apa yang akan terjadi. Dia sudah menyerah untuk terus berharap, dan sekarang dia akan menyerah. Pasrah kepada takdirnya.
Aku menitikkan air mata saat membacanya. Menangis dan terus menangis. Hingga air mataku serasa kering. Tak mampu menangis. Hingga aku lelah dan mengantuk. Hingga aku akhirnya tertidur.
(to be continued..)

Journal 40 : Cerpen made by ME as tiaramadhani part 5 :)


Bersamamu
Oleh: tiaramadhani
Sejak hari itu, aku tak pernah melihat Kayla lagi di sekolah. Kabar membawa berita bahwa dia sakit. Kay, kamu sakit apa?
Aku masih merasa gengsi untuk menanyakan kabarnya dan pergi menjenguknya. Gengsi dan rasa menyesalku terlalu besar.
"Key, kamu tahu nggak kenapa Kayla nggak masuk sekolah?" tanya teman sekelasku.
"Iya, dia sakit apa, Key? Kamu 'kan sahabatnya, pasti tahu, kan?" tanya yang lainnya.
Aku tergeragap. "Ah.. em.. a.. aku... nggak tahu..." sahutku.
Mereka mengernyit heran. "Lho? Kok begitu? Kalian sahabat, 'kan?"
"Iya... tapi, kami sedang ada masalah." sahutku lagi.
"Oh... begitu. Tapi, kalian harus cepat berbaikan lho, Key. Kalau tidak, nanti kamu akan menyesal." celetuk salah seorang teman sekelasku, Aria.
Aku tertegun. Benarkah nanti aku akan menyesal? Apakah hal yang buruk akan terjadi? Aku masih belum percaya jadi aku tidak memedulikannya.
Namun, hingga lebih dari 2 minggu Kayla tidak juga kunjung datang ke sekolah. Aku yang semula bersikap pura-pura tak peduli, mau tak mau jadi khawatir juga. Apa yang terjadi dengan Kayla, ya?
Akan tetapi, aku masih belum berani untuk menjenguknya. Hingga dua hari kemudian, terdengarlah kabar yang mengejutkan.
"Teman-teman, ada kabar duka! Salah seorang teman kita, telah berpulang kemarin sore!" seru teman sekelasku, Kania.
"Apa? Siapa, Kan? Siapa?" teman yang lain riuh.
"Dia.. adalah Kayla Anindhita, teman sekelas kita..." sahut Kania dengan mimik sedih.
Aku langsung merasa dunia serasa hancur. Kakiku serasa tak berpijak pada tempatnya lagi. Aku merasa sedang melayang..dan sesaat kemudian, dunia terasa gelap.
Saat tersadar, aku sedang berada di ruang kesehatan sekolah. Ditemani oleh berpuluh teman sekelasku.
"Key, kamu nggak apa-apa?" tanya Aria.
Aku mencoba bangun dan duduk. "Eng... kepalaku pusing sekali.."
"Key, aku tahu, kamu pasti shock dengan kenyataan yang ada ini, tapi aku minta dengan sangat agar kamu mampu bersabar, Key. Hidup terus berjalan, tak berhenti hanya dengan satu kejadian ini..." ujar Kania dengan wajah serius.
Aku mengernyit tak mengerti. "Maksud kamu apa, Kan? Aku tak mengerti!"
"Key, apa kamu lupa? Temanmu baru saja meninggal, Key!"
Petir serasa menyambarku. Aku baru terbangun dari mimpi. Mimpi yang sangat membuatku shock tak karuan.
"Ah... ah... a... aku..." ucapku terbata-bata, tak mampu berkata-kata.
"Key? Kamu kenapa?" tanya Aria cemas.
"AAAAAAAAAAHHHHHHHHHH!!!!!!!! Tidaaaakkkk!!!! Kaylaaaaa!!!" jeritku keras sambil menutup telinga. Aku tak mengerti lagi apa yang telah terjadi. Aku tak mengerti apa yang kulakukan. Aku nggak mengerti!
"Keyra! Tenanglah!" seru Kania. Aku kembali tersadar. Napasku terengah-engah.
"A.. aku..." aku pun menangis terisak, dan berlanjut menjadi keras. Aku menangis putus asa dan menyesal. Menyesal akan semua yang terjadi. Mengapa kau ambil nyawanya, Ya Tuhan?? Apa Kau tidak bisa mengambil yang lain saja sebagai penggantinya? Mengapa tidak kau ambil saja diriku?
"Kenapaaa???" jeritku kembali dan menangis.

 
(to be continued..)

Journal 39 : Cerpen made by ME as tiaramadhani part 4 :)


Bersamamu
Oleh: tiaramadhani
Hingga sekarang, barulah aku mengerti akan maksud dari perkataan Kayla saat itu. Dia ingin mengatakan, bahwa umurnya tak lama lagi, dan hanya Tuhan yang tahu kapan umurnya akan habis. Kapan Dia akan mengambil nyawanya.
Kay, kenapa kau tak mau menceritakan apa yang telah kau alami selama ini, Kay? Kau anggap apa aku selama ini jika kau tak mau menceritakan segalanya kepadaku? Aku sahabatmu, Kay. Sahabatmu!

 
Masa-masa terakhir kelas 2 SMA, aku dan Kayla berselisih paham.
"Key! Kamu itu tahu nggak sih, kalau Rey itu cowok nggak baik? Dia itu playboy, Key! Playboy!" teriak Kayla kesal saat aku menampik mentah-mentah argumennya tentang Rey.
"Nggak! Aku nggak percaya! Rey bukan cowok yang seperti itu! Dia baik sama aku kok, dan dia nggak playboy seperti yang kamu bilang, Kay!" sahutku marah. Aku tak terima dia mengejek cowokku. Apa hak dia, coba?
"Key, coba dengarkan aku dulu! Dia itu... " ucap Kayla namun segera kupotong.
"Sudah! Aku nggak mau dengar lagi! Kamu sahabat aku apa bukan sih, Kay? Kok kamu tega sih, menjelekkan dia?" ujarku kesal sambil menahan tangis.
"Bukan begitu, Key. Aku 'kan cuma..."
"Sudah, sudah! Aku nggak mau dengar lagi! Cukup, Kay! Aku nggak menyangka kalau kamu bisa sampai setega itu! Bilang aja Kay, kalau kamu itu iri dan cemburu sama aku karena nggak bisa mendapatkan cowok yang kamu suka! Iya 'kan, Kay?" tudingku akhirnya pada Kayla dengan kesal. Sesaat setelah berkata begitu, aku langsung menyesalinya.
Mata Kayla berkaca-kaca. Kata-kataku telah menyakitinya. Aku telah menyakiti seorang Kayla, sahabat terbaik yang pernah kumiliki.
"Kay... Kayla, maaf... kata-kataku tadi... aku nggak bermaksud..." ucapku terbata-bata.
Kayla menitikkan air mata. "Maaf Key, aku tahu aku salah, tapi..."
"Kay! Nggak! Bukan begitu! Bukan, Kay!" aku mencoba menahan Kayla yang akan bangkit dan pergi.
Kayla menepis pelan tanganku. "Maaf, Key. Aku... butuh waktu untuk sendiri," katanya.
Aku menatap kepergian Kayla dengan sedih. Oh Tuhan, apa yang telah kulakukan? Aku telah melukai sahabatku sendiri. Aku telah menyakitinya! Apa yang harus kulakukan?

 
Ketika itu adalah kedua kalinya aku membuat Kayla menangis. Padahal aku telah berjanji tak akan membuatnya menangis lagi, namun apa yang telah kuperbuat? Aku telah membuat sahabat terbaikku menangis. Hingga sekarang aku masih menyesal telah melakukannya, bahkan aku pun belum meminta maaf padanya. Kay, maafkan aku, ya?
(to be continued..)

Journal 38 : Cerpen made by ME as tiaramadhani part 3 :)


Bersamamu
Oleh: tiaramadhani
Itu adalah pertama kalinya aku melihat Kayla menangis. Selama ini, aku belum pernah melihatnya menangis. Dia selalu tertawa dan tersenyum, di mana pun berada.
Hingga sekarang, aku masih merasa menyesal telah membuatnya menangis. Aku ingin mengulang waktu dan memperbaiki kesalahan yang dulu kubuat, namun apalah daya.

 
Menjelang kelulusan SMP, aku dan Kayla belajar bersama. Kami menjadwalkan setiap seminggu sekali di rumah kami masing-masing secara bergantian.
Minggu ini, kami belajar bersama di rumah Kayla. Ternyata Kayla adalah anak seorang konglomerat. Oh ya, Kayla juga punya seorang kakak yang sangat ganteng. Aku sampai terpana saat melihatnya.
"Kay, kakakmu ganteng, ya?" komentarku saat pertama kali melihatnya.
Kayla tertawa terbahak-bahak. "Wah, jadi kamu sudah terkena pesonanya, ya?"
Aku mengangguk mantap. "Aku pasti bangga punya kakak sekeren dia!" sahutku.
Kayla kembali tertawa. "Aku juga bangga sama dia, dan meskipun dia ganteng, dia nggak pernah main-main sama cewek lain. Hingga sekarang dia tetap setia sama seorang cewek, teman dia dari SMA dulu."
Aku terpana. "Wah, kakakmu selain ganteng ternyata dia juga setia, ya!" gumamku kagum. Kayla tersenyum.
"Ayo belajar!" ajaknya dan kami pun pergi ke kamar Kayla.
Di kamar, kami belajar dengan tenang ditemani lantunan lagu dari Lenka. Lagu favoritku, "Like a Song", mengalun pelan.
"Eh Kay, kita akan terus bersama 'kan?" tanyaku tiba-tiba.
Kayla mendongak. "Hm?"
"Kita akan terus bersahabat selamanya, 'kan? Nggak akan terpisah lagi? Janji 'kan, Kay?" tanyaku sambil memastikan sekali lagi.
Kayla tersenyum. "Tentu dong, Key. Kenapa memangnya?" sahut Kayla.
"Janji, ya Kay!" aku mengacungkan jari kelingkingku ke arah Kayla.
Kayla menyambutnya dan tersenyum tipis. "Tapi, jika Tuhan berkehendak lain, aku tak mampu berkata apa-apa," ujar Kayla tiba-tiba.
Aku mengerutkan kening. "Lho? Kenapa, Kay? Kita masih muda, 'kan? Umur kita masih panjang, 'kan?" tanyaku bertubi-tubi.
Wajah Kayla berubah dan dia termenung, "Tiada yang tahu apa yang kelak akan terjadi kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa di atas sana..."
Aku terpana dan tak mampu berkata apa-apa.
(to be continued..)

Journal 37 : Cerpen made by ME as tiaramadhani part 2 :)


Bersamamu
Oleh: tiaramadhani

 
Sepulang sekolah, kantin depan ruang laboratorium kimia di SMP N 5 Tangerang. Saat itu aku kelas 2 SMP, setelah puas bermain basket dengan teman-teman cowokku, aku pun pergi ke kantin untuk mencari minum karena kehausan. Di kantin, hanya ada beberapa orang murid yang masih berkeliaran di sekolah. Sisanya sudah banyak yang pulang duluan. Aku mencari jajaran Mbok Yum, mbok kantin favoritku dan yang menjadi langgananku sejak kelas satu dulu.
Saat akan memesan...
"Mbok, pesan es campur pakai es batu yang banyak ya!" seru dua suara hampir bersamaan.
Aku menoleh dan mendapati sudah ada sesosok gadis manis yang aura cantiknya sangat kentara. Dia ikut menoleh dan tersenyum kepadaku.
"Hai, pesanan kita sama, ya." ujarnya.
Aku terpana. Suara yang sangat merdu. "Ah, iya.." sahutku.
Kami pun menunggu pesanan dalam diam. Hingga pesanan kami datang, dia baru buka suara.
"Hei, makan sama-sama yuk. Mau, nggak?" ajaknya.
"Bo..leh.." sahutku kikuk. Tak terbiasa mengobrol akrab dengan teman cewek.
"Oh iya, namaku Kayla. Kayla Anindhita. Kalau kamu siapa?" dia mengenalkan diri.
"Hm.. namaku Keyra. Arsita Rizkeyra, salam kenal." balasku dan kami pun berjabat tangan.
"Ayo, kita makan!" ajaknya dan kami pun memulai makan es campur kami diselingi cerita-cerita ringan.

 
Aku kembali ke alam sadar setelah cukup lama melamun. Itu adalah pertama kalinya kami saling mengenal. Perkenalan yang cukup lucu, di sebuah kantin saat sepulang sekolah. Kayla yang cantik dan ramah..
Aku pun menitikkan air mata ketika mengenangnya. Kayla yang dulu selalu tersenyum bersamaku, kini harus pergi ke alam sana dan tak akan pernah kembali.
Ingatanku pun kembali melayang ke masa kelas 3 SMP..

 
Memasuki tahun ajaran baru, aku merasa sangat malas. Semua temanku berada di kelas yang berbeda denganku. Hanya aku sendiri yang terpisah. Terdampar di sebuah kelas khusus anak-anak yang memiliki bakat spesial. Special-A.
Aku duduk merengut di pojok kelas.
"Hei, Keyra! Kenapa kamu merengut seperti itu?" ejek salah seorang temanku yang datang bermain ke kelasku.
"Habisnya, aku bete karena kalian semua berbeda kelas denganku. Kenapa aku sendiri yang masuk ke kelas ini?" ujarku kesal.
"Hei, kamu ini punya bakat spesial lho, Key! Kami saja iri padamu!" hibur temanku.
Aku hanya tersenyum masam.
Saat satu persatu teman sekelasku mulai berdatangan, aku merasa sangat kesepian. Hanya aku yang berbeda. Aku hanya seorang diri. Hingga...
"Hei, kamu Keyra, bukan?" sapa sebuah suara ramah yang lembut.
Aku menoleh dan terpana. Kayla berdiri manis di sampingku.
"Kayla... kamu kok..." sahutku terbata-bata. Sangat tak menyangka bahwa akan bertemu Keyra di sini.
"Iya, aku masuk ke kelas ini." ujarnya manis.
Wajahku langsung berubah sumringah. "Kayla! Untung aku ketemu kamu! Aku takut sendirian tadi. Karena hanya aku yang sendirian dari kelasku yang dahulu.." ucapku hampir menangis.
Kayla tertawa. "Keyra.. Keyra.. kamu nggak sendirian kok. Banyak teman kamu, nih!" sahut Keyra sambil menunjuk semua teman sekelasku yang ternyata sedang melihat ke arah kami. Sontak saja aku merasa malu.
"Kay.. kita dilihatin sama teman sekelas..." bisikku malu.
Kayla tertawa. Tawa yang manis sekali. "Nggak apa, mereka 'kan teman kita juga?"
Sejak itu, aku pun mendapat banyak teman di kelas itu. Ternyata mereka semua menyenangkan. Tak seburuk yang aku bayangkan. Semua berkat seorang Kayla.
Hari-hari pun berlalu. Segala yang terjadi terasa indah jika bersama dengan Kayla, sahabatku. Namun, kami tak menyadari masalah yang tetap akan menghampiri kami.
Untuk pertama kalinya, di kelas 3 SMP, aku punya seseorang yang aku sukai. Dia adalah Reydi Finza, atau yang biasa dipanggil Rey. Dia adalah teman sekelasku yang pintar dan punya kemampuan spesial, yaitu bermain musik. Dia sangat pintar bermain drum. Aku mengaguminya sejak pertama kali melihatnya bermain musik saat acara sekolah sebulan yang lalu.
"Key! Lihat, ada Rey tuh!" bisik Kayla saat melihat Rey ada di dekat kami.
"Mana, mana?" tanyaku sambil melirikkan mata ke sana ke mari. Hingga akhirnya..
"Hei!" seru suara seorang cowok.
GLEK. Aku mendongak kaget. REY!
"Re.. Rey.." ucapku terbata-bata. Sangat tak menyangka situasi ini akan terjadi.
"Ada apa? Sepertinya kamu sedang mencari sesuatu?" tanya Rey.
Aku gelagapan. Bagaimana ini? Rey akan tahu kalau aku suka dia!
Kayla berdeham pelan. "Dia tadi sedang mencari kamu tuh, Rey. Sepertinya dia suka sama kamu.." ujar Kayla kalem.
Aku langsung melototkan mataku pada Kayla. Maksud dia ini apa, sih?
"Kayla!" seruku kesal. Kayla hanya memeletkan lidah.
Rey membelalakkan mata tak percaya. "Oh ya? Benarkah?"
Aduh! Mati aku! Rey jadi tahu, 'kan? Gara-gara Kayla, nih!
"Mm..." sahutku sambil menunduk. Tak tahu harus bicara apa.
"Wah, kalau begitu sama dong! Aku juga sepertinya suka sama Keyra." ujar Rey sambil tersenyum ke arahku.
Wajahku memerah. Kayla tertawa terbahak-bahak.
"A...pa..?" sahutku sambil terbengong-bengong.
"Benar, kok." balas Rey. Masih tetap tersenyum.
Aku hanya bisa berteriak pelan sambil menahan air mata. Akhirnya....
Sejak saat itu, aku dan Rey resmi pacaran. Hari-hari terasa sangat indah.
Kali ini giliran Kayla yang merasakan cinta. Dia menyukai teman lesnya, Novandhi Aprian, yang biasa dipanggil Rian.
Kayla menyukai Rian semenjak mereka satu kelompok tugas di les dan sering main ke rumahnya. Mereka jadi dekat dan sering mengobrol.
Sama seperti Kayla kemarin, aku pun ingin membantu cintanya. Maka aku pun menanyakan pada Rian tentang perasaannya pada Kayla.
"Hei, kamu Rian 'kan?" sapaku saat melihat Rian baru saja keluar dari rumah Kayla.
"Ya. Ada apa?" sahutnya. Gila, memang cakep nih, dia.
"Boleh tanya sesuatu, nggak?" tanyaku dan Rian mengangguk. "Mm.. kamu... bagaimana perasaanmu pada Kayla?"
Dia memiringkan kepala. "Kayla? Kenapa? Dia anak yang baik, pintar, ramah, manis. Lalu kenapa?"
"Bukan, bukan yang seperti itu. Perasaan yang lain. Seperti... cinta.." kataku dan berhenti.
Rian terdiam. "Cinta...? Sepertinya... aku belum memikirkan ke arah sana. Jadi, mungkin tak ada perasaan seperti itu. Aku hanya menganggapnya sebagai teman baik." ucap Rian. Saat itu aku baru saja menyadari ada seseorang yang mendengar percakapan kami.
"Kayla!" seruku saat tahu siapa orang itu.
Kayla yang terpergok menatapku kaget. Juga sedih, dan kecewa.
"Key..." sapanya berusaha tersenyum.
"Kay, maaf... aku nggak bermaksud..." kataku terputus-putus.
"Nggak, nggak apa kok. Aku nggak apa-apa. Aku masuk dulu ya," sahut Kayla dan segera masuk ke dalam rumahnya.
Aku menyesal sudah melakukan hal ini. Aku sudah membuat sahabatku terluka. Apa yang sebaiknya kulakukan sekarang?

 (to be continued..)

Sabtu, 01 Januari 2011

Journal 36 : Welcome 2011 :D

waww! baru kali ini aku OL sampe tengah malem tahun baru!
gilakk!!
hmmm.. actually i'm not so impressed with this year, i did so many mistakes.. for me, my mom and dad, my friends, my sis and bro, also my teachers :( hikss..
BUT!
i hope next year i'll be better and get the power againn!! Cia You!! :D