BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 02 Januari 2011

Journal 42 : Cerpen made by ME as tiaramadhani part 7 :)


Bersamamu
Oleh: tiaramadhani
Sinar matahari sore membangunkanku dari mimpi panjang. Pelan-pelan aku membuka mata, dan menyadari ada sesuatu yang aneh. Sesosok cahaya putih keemasan berdiri di sampingku. Aku terlonjak kaget dan bergerak menjauh.
Pelan kuamati sosok itu, dan aku menjerit. Aku melihat sosok Kayla berdiri di sana. Sedang tersenyum ke arahku.
"Kay.. Kayla...?" tanyaku masih tak percaya. Kayla 'kan sudah meninggal, tapi kenapa..
Sosok Kayla tersenyum dan melayang mendekatiku. Aku bergerak mundur.
"Jangan takut, aku tak akan menyakitimu," ucap sosok Kayla itu.
Aku pun berhenti bergerak mundur. "A.. ada apa..?" tanyaku takut-takut.
Sosok Kayla tersenyum. "Lama tak berjumpa, Keyra, sahabatku."
"A.." aku ingin mengucapkan sesuatu, namun tak jadi.
"Key, aku datang ke sini tak ada maksud apa-apa. Tak ada maksud menyakiti ataupun menakutimu. Jadi, kalau kamu ketakutan, aku minta maaf." katanya.
"Bukan kok!" sergahku cepat. "Bukan! Bukan kamu yang seharusnya minta maaf! Harusnya yang minta maaf itu aku, Kay! Aku!" sahutku dan mulai menangis lagi.
"Aku... sudah menuduh kamu yang bukan-bukan dan tak mau memercayaimu. Padahal, kamu adalah sahabat terbaikku.." isakku.
Kayla tersenyum mendekat dan berbisik. "Sudah, lupakanlah... tak usah menangis,"
"Tapi..."
Kayla menyentuh bibirku menahanku agar tak bicara.
"Key, aku datang ke sini untuk menyampaikan sesuatu. Aku ingin.. kamu terus hidup demi diriku. Jangan sesali apapun yang telah terjadi, karena bagaimanapun kamu nggak akan bisa memutar waktu. Satu hal lagi, ingatlah selalu bahwa aku akan selalu hidup bersamamu di hatimu sampai kapanpun. Ingatlah, kita akan selalu bersama. Aku akan selalu bersamamu..." Kayla mengatakannya sambil tersenyum manis penuh rasa damai.
Sesaat kemudian, sosok Kayla memudar dan berubah menjadi cahaya pendar-pendar yang bertebaran indah. Lalu, dia melingkari pergelangan tanganku dan membentuk sebuah gelang perak yang sekarang melingkar di tanganku.
Aku terpana dan tersenyum. "Terima kasih, Kayla. Aku akan terus bersamamu.."

 
5 tahun kemudian...
Aku melangkah pelan meninggalkan tempat itu. Sambil terus menatap gundukan tanah bertuliskan, TELAH WAFAT, KAYLA ANINDHITA, LAHIR: 23 MEI 1973, WAFAT: 15 DESEMBER 2004.
Di sanalah Kayla berbaring dengan damai. Sampai sekarang, aku masih terus mengenangnya, dan sampai sekarang pun, gelang itu masih terus melingkar di tanganku. Tak pernah lepas sampai kapanpun.
Hingga ajal menjemputku kembali kepada-Nya dan berjumpa lagi dengan Kayla...

 
-SELESAI-

 
Palembang, 23 Mei 2010
Oleh: Tiara Putri Ramadhani

0 komentar: