BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sabtu, 22 Desember 2012

Journal 81 : I B U (Bahasa) (Flash Fiction)

"Ibuku sayang, masih terus berjalan. Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah."
Rumah itu terlihat sepi. Hening, tak bersuara. Sesosok tubuh separuh baya yang ringkih tengah berjalan pelan di sana. Ia mengamati sekeliling rumah. Sepi, sunyi. Seolah tak berpenghuni. Tapi ada yang terasa janggal di sana. Seisi rumah terlihat rapi. Piring-piring bertengger manis di rak piring, baju-baju tersusun indah di lemari, dan berbagai makanan lezat terhidang manis di atas meja. Ia mendekat dan bertanya-tanya, "Siapa yang melakukan ini semua?"
"Surprise!" Ia kaget dan menoleh ke belakang. Suami, putra, dan putri tercintanya tengah membentangkan banner besar bertuliskan, Happy Mother's Day, Ibu! You're the greatest mom ever! sambil tersenyum penuh sukacita. Gulir air mata itu pun turun, tak mampu ia bendung, dan ia pun menghambur ke pelukan mereka, melupakan sejuta letih yang telah ia alami selama belasan tahun ini. Meluapkan berjuta cinta yang ada untuk mereka. Cinta yang tak pernah pupus. Ibu, jasamu tak 'kan pernah tergantikan. Selamanya, engkau adalah pelita cahaya kami. Aku, Bapak, Mas, dan Dinda.