BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 02 Januari 2011

Journal 40 : Cerpen made by ME as tiaramadhani part 5 :)


Bersamamu
Oleh: tiaramadhani
Sejak hari itu, aku tak pernah melihat Kayla lagi di sekolah. Kabar membawa berita bahwa dia sakit. Kay, kamu sakit apa?
Aku masih merasa gengsi untuk menanyakan kabarnya dan pergi menjenguknya. Gengsi dan rasa menyesalku terlalu besar.
"Key, kamu tahu nggak kenapa Kayla nggak masuk sekolah?" tanya teman sekelasku.
"Iya, dia sakit apa, Key? Kamu 'kan sahabatnya, pasti tahu, kan?" tanya yang lainnya.
Aku tergeragap. "Ah.. em.. a.. aku... nggak tahu..." sahutku.
Mereka mengernyit heran. "Lho? Kok begitu? Kalian sahabat, 'kan?"
"Iya... tapi, kami sedang ada masalah." sahutku lagi.
"Oh... begitu. Tapi, kalian harus cepat berbaikan lho, Key. Kalau tidak, nanti kamu akan menyesal." celetuk salah seorang teman sekelasku, Aria.
Aku tertegun. Benarkah nanti aku akan menyesal? Apakah hal yang buruk akan terjadi? Aku masih belum percaya jadi aku tidak memedulikannya.
Namun, hingga lebih dari 2 minggu Kayla tidak juga kunjung datang ke sekolah. Aku yang semula bersikap pura-pura tak peduli, mau tak mau jadi khawatir juga. Apa yang terjadi dengan Kayla, ya?
Akan tetapi, aku masih belum berani untuk menjenguknya. Hingga dua hari kemudian, terdengarlah kabar yang mengejutkan.
"Teman-teman, ada kabar duka! Salah seorang teman kita, telah berpulang kemarin sore!" seru teman sekelasku, Kania.
"Apa? Siapa, Kan? Siapa?" teman yang lain riuh.
"Dia.. adalah Kayla Anindhita, teman sekelas kita..." sahut Kania dengan mimik sedih.
Aku langsung merasa dunia serasa hancur. Kakiku serasa tak berpijak pada tempatnya lagi. Aku merasa sedang melayang..dan sesaat kemudian, dunia terasa gelap.
Saat tersadar, aku sedang berada di ruang kesehatan sekolah. Ditemani oleh berpuluh teman sekelasku.
"Key, kamu nggak apa-apa?" tanya Aria.
Aku mencoba bangun dan duduk. "Eng... kepalaku pusing sekali.."
"Key, aku tahu, kamu pasti shock dengan kenyataan yang ada ini, tapi aku minta dengan sangat agar kamu mampu bersabar, Key. Hidup terus berjalan, tak berhenti hanya dengan satu kejadian ini..." ujar Kania dengan wajah serius.
Aku mengernyit tak mengerti. "Maksud kamu apa, Kan? Aku tak mengerti!"
"Key, apa kamu lupa? Temanmu baru saja meninggal, Key!"
Petir serasa menyambarku. Aku baru terbangun dari mimpi. Mimpi yang sangat membuatku shock tak karuan.
"Ah... ah... a... aku..." ucapku terbata-bata, tak mampu berkata-kata.
"Key? Kamu kenapa?" tanya Aria cemas.
"AAAAAAAAAAHHHHHHHHHH!!!!!!!! Tidaaaakkkk!!!! Kaylaaaaa!!!" jeritku keras sambil menutup telinga. Aku tak mengerti lagi apa yang telah terjadi. Aku tak mengerti apa yang kulakukan. Aku nggak mengerti!
"Keyra! Tenanglah!" seru Kania. Aku kembali tersadar. Napasku terengah-engah.
"A.. aku..." aku pun menangis terisak, dan berlanjut menjadi keras. Aku menangis putus asa dan menyesal. Menyesal akan semua yang terjadi. Mengapa kau ambil nyawanya, Ya Tuhan?? Apa Kau tidak bisa mengambil yang lain saja sebagai penggantinya? Mengapa tidak kau ambil saja diriku?
"Kenapaaa???" jeritku kembali dan menangis.

 
(to be continued..)

0 komentar: